Senin, 05 April 2010

Bait-bait Air Mata

Pagi yang belum juga datang, jauh di ujung yang lain fajar masih tersembunyikan

Waktu itu masih ditengah kegelapan, jemari rapuhmu datang mengetuk pintu

Menjadi terjaga mata ini kemudian

Sedikit tersentak, jauh penuh dari kesadaran

Mimpi yang sedang kunikmati, menjadi hampa tidak terselesaikan

Hanya karena engkau seorang kawan

Untuk kesal sungguh ku tidak memiliki alasan

Kubuka mata ini dengan kelopaknya yang masih penuh lipatan

Butuh sedikit waktu untuk menyadari, masih bernafas setelah mati


Ku buka pintu segera sebelum kau berpaling dan merasa teracuh

Dengan jelas tergambar oleh kedua bola mata tentang dirimu yang duduk disana

Dalam sedikit remang cahaya, dirimu dan kursi roda yang menyangga

Sungguh kawan, dirimu tidak nampak dalam kesedihan

Tidak pernah ternoda wajahmu meski tubuh yang ringkih tanpa kesempurnaan

Hanya karena engkau seorang kawan

Untuk kagum sungguh ku dapati beribu alasan

Di depan pintu itu, seutuhnya dirimu membuatku tersipu malu

Bahwa dengan segala kelebihan, kau selalu membuatku merasa kurang


Masih tanpa untaian kata

Namun tetap tersirat, tatapanmu menyampaikan padaku sebuah makna

Dengan perlahan kau julurkan lengan yang layu

Tergenggam jemariku, hangat, karena kaulah sang sahabat

Kepala ini jatuh mengangguk, menuruti tuntunanmu beranjak pergi

Hanya karena engkau seorang kawan

Untuk menolak sungguh ku tanpa alasan

Menuju tempat yang lebih tinggi, pintamu

Perlahan, masih tanpa percakapan, ku bawa dirimu hingga tujuan


Di atas pijakan ini kawan

Diriku dan dirimu disertai senandung gemericik hujan

Di hadapan mata ini kawan

Terhampar langit yang tidak lagi hitam

Luas memandang, jutaan kerlip bintang dan damai cahaya rembulan menjadi sulit terlukiskan

Di tempat ini kawan

Dirimu membawa sebuah persahabatan layak menjadi bumbu kehidupan

Di malam seperti ini kawan

Hanya diriku dan Tuhan, menyaksikan butiran haru air mata syahdumu

Jatuh dalam pangkuan, di atas roda berjalan, membasahi segala kerinduan

Cindera terungkapnya sebuah perasaan

Mengalir membasuh wajah nan rupawan

Syair keindahan untaian hati, yang lembut dan berkata...

Bait-bait air mata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar